Poems
Sang Pencemburu. Ketika lega mendatangi Jenuh mulai mencemburui Kembali ia menghina hembusan kelegaan "Duhai jiwa yang rapuh, saatnya bertekuk lutut pada kepayahan. Menyerahlah" Panas, kepala ini rasa Hati berdegup menyumpah serapahi segala pada diri "Untuk apa kutanya ? Jungkir balik, tuai hanya lelah " Ku hadangkan tangan ke atas "Bukankah hanya diri-Mu yang buatku bertahan, Sang Tujuan." Lembut hembusan angin Lepuhkan bendungan ego menjadi air mata Kukira mulialah tujuanku Humanisme yang tanpa cacat! Ku dongak langit tinggi, sang purnama pun bekerja untuk-Nya. Wahai jiwa yang jenuh, Hanya Berpayahlah hanya untuk-Nya dan Beristirahatlah dalam mengingat-Nya. - Jakarta, Februari 2018