Kuliah Pancasila : Pertemuan ke-4

Senin, 3 April 2017

Sesuai yang telah direncanakan Pak Rahman, hari ini giliran kelompok presentasi untuk memaparkan materi.
Tidak semua kelompok maju ke depan kelas untuk memaparkan materi. Hanya beberapa kelompok saja yang akan maju, dan mereka hasil dari pemilihan acak.


Kilas balik.
Sebelum jam perkuliahan Pancasila dimulai, Saya duduk di kursi taman yang berada di depan BAAK dengan perasaan penuh kegelisahan menunggu teman Saya hadir.
Rencananya, kita akan mengerjakan power-point untuk tugas presentasi MK Pancasila.

30 Menit kemudian,
Datanglah Tegar, Dina, Sofy.
Saya menyalakan laptop Saya.
Mulailah kami bekerja, membuat rangkuman materi yang telah dipaparkan selama perkuliahan Pancasila.

Gedung RA 607. Sekitar pukul 10.00 WIB

Sebelum kelompok pertama maju, Pak Rahman mengatakan bahwa beberapa orang yang dapat menyampaikan materi dengan baik akan diberikan nilai A-. Giliran kelompok pertama untuk maju dan memaparkan materi, Kelompok yang mendapat giliran maju adalah mahasiswa dari Prodi Bahasa Inggris.Satu diantara empat orang yang maju membawa kumpulan kertas. Saya rasa kertas tersebut merupakan kumpulan materi yang akan dipresentasikan.
Sebagai penonton, Saya hanya dapat memperhatikan gerak-gerik presenter di depan kelas yang secara bergantian menyampaikan materi mulai dari Bab Urgensi Pancasila.
Presenter ke-2, masih dari kelompok yang sama, memaparkan tentang kelahiran BPUPKI. Giliran presenter ke-3, beliau memaparkan tentang PPKI.
Dari ketiga orang tersebut Saya lihat mereka cukup santai dalam mempresentasikan materi walau sebenarnya kurang menguasainya. Yang saya amati, mereka terus menerus 'mencontek' materi dari kumpulan kertas yang mereka bawa. Saya tahu bahwa untuk mempresentasikan materi di depan kelas tidaklah mudah.
Ketika mempresentasikan sesuatu, meskipun kamu rasa persiapanmu cukup matang, kamu tidak akan tahu apa yang akan terjadi di depan 'panggung'. Jika kamu membiarkan jantungmu berdebar lebih kencang daripada nyalimu, jadilah bagian dari manusia-manusia kikuk tersebut. 
Sebetulnya, materi belumlah selesai dipaparkan. Materi dilanjutkan oleh presenter ke-4. Presenter ke-4 ini di awal terlihat cukup canggung, namun ia berusaha melawan ketakutannya itu. Semakin lama berada di depan, ia semakin mahir dalam berbicara, sedikit getaran dalam suaranya perlahan tertutupi.

Giliran kelompok kedua yang akan menyampaikan materi. Jantung saya dagdigdug.Sedikit ketakutan akan kemungkinan bahwa kelompok Saya yang akan ditunjuk untuk melakukan presentasi muncul. Ternyata, bukan kelompok Saya yang ditunjuk untuk menyampaikan materi. Adalah kelompok dari Prodi Akuntansi yang diberikan tugas untuk memaparkan materi. Salah satu anggota kelompok itu, teman Saya--Raden Agameru, terlihat cukup percaya diri dalam menyampaikan materi meskipun sesekali ia membaca 'kertas contekan'.

Setelah presentasi ditutup, Bapak Rahman membacakan nilai tiap presenter yang telah maju.
Agameru yang menyampaikan materi dengan cukup percaya diri mendapat nilai A-.
Meskipun hanya sebagai pengamat, Saya dapat mengambil hikmah dari perkuliahan kali ini. Saya coba tuliskan melalui kiasan dalam puisi yang saya buat dalam waktu singkat.


Biarlah dirimu bergetar sedikit
Bila seluruh keyakinan menyelimuti hati
Ketakutan nanti juga pergi
Ucapkan yang terbaik yang ada di pikiran,
lukis tuturmu seindah mungkin
Abaikan mereka yang tak paham,
Abaikan mereka yang menyeringit

Bawa yang terbaik yang kaupunya
Dalam jiwa itu, apapun itu,
asal kau bawa dengan bangga
Seakan kau raja yang genggam dunia
.

Jangan lupa untuk jadi percaya diri!
.
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah Pancasila: Pertemuan ke-9 "Pancasila sebagai Sistem Filsafat (1)"

UAS APLIKOM

Education vs Sport: Which one should be Our concern?